Jenis pekerjaan proyek konstruksi ternyata memiliki pengaruh pada alat keselamatan yang harus digunakan. Tentu saja karena pekerjaan tersebut dilakukan untuk membangun sebuah bangunan yang kokoh sehingga para pekerjanya pun harus selalu mengutamakan keselamatan.
Namun, apakah Anda sudah mengetahui apa saja jenis-jenis pekerjaan proyek yang biasanya dilakukan di Indonesia? Jika masih belum paham apa saja jenis-jenisnya, simak beberapa penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Apa Saja Jenis Pekerjaan Proyek Konstruksi?
Di dalam bidang teknik sipil dan arsitektur, pekerjaan konstruksi adalah metode untuk merakit atau membangun sebuah infrastruktur. Tentu saja melibatkan penggunaan rencana desain yang sangat detail dan menggunakan berbagai macam elemen dan bahan sehingga membentuk struktur tertentu.
Pekerjaan proyek konstruksi ini biasanya memang dikelola oleh para manajer proyek serta akan diawasi oleh arsitek proyek, manajer konstruksi, dan juga konstruksi.
Nah, ada 5 jenis pekerjaan konstruksi yang biasa ditemukan seperti proyek konstruksi perumahan, proyek konstruksi gedung bangunan, proyek konstruksi bangunan industri, proyek konstruksi teknik sipil, proyek jalan raya.
Supaya Anda lebih paham, simak penjelasannya berikut:
1. Proyek Konstruksi Perumahan (Residential Construction)
Jenis proyek konstruksi yang pertama adalah proyek perumahan. Tentu saja pada jenis pekerjaan yang satu ini tidak hanya melibatkan pembangunan, namun juga seperti pemodelan ulang, perbaikan struktur untuk tujuan perlengkapan atau peralatan dan juga perumahan orang.
Contoh dari proyek ini seperti townhouse, apartemen, panti jompo, kondominium, asrama, dll. Namun tidak sampai disitu saja, pembuatan garasi, atau gudang pun masuk ke dalam proyek konstruksi bangunan tempat tinggal.
Pembangunan tempat tinggal sebenarnya juga melibatkan seperti pemasangan utilitas, perbaikan, seperti listrik, dan air pada sekitar bangunan.
Nah, untuk proyek perumahan ini umumnya dikerjakan oleh insinyur dan juga arsitek pembangunan. Nah, sebelum melakukan konstruksi, sebuah proyek perumahan harus terlebih dahulu memenuhi kode-kode praktik serta peraturan otoritas bangunan di setempat.
Baca artikel kami lainnya: Mengenal Manfaat Rompi Safety Untuk Kurangi Resiko Kecelakaan
2. Proyek Konstruksi Gedung Bangunan
Pada jenis proyek konstruksi ini mencakup kebutuhan gedung institusional maupun komersial. Misalnya seperti pembangunan sekolah, universitas, pusat perbelanjaan, stadion olahraga, rumah sakit, toko ritel, pabrik, gudang, gedung pencakar langit dan proyek lainnya.
Arsitek dan insinyur khusus biasanya dipekerjakan untuk merancang bangunan-bangunan tersebut supaya hasil akhir nanti bangunan gedung akan kokoh dan juga bisa digunakan dalam waktu yang panjang.
Berbeda dengan proyek perumahan yang rivalitasnya cukup tinggi, proyek pembangunan gedung ini cukup sedikit karena lumayan rumit dan juga biayanya cukup besar, baik untuk institusional maupun untuk komersial. Selain itu, pembangunan gedung juga membutuhkan keahlian yang lebih dalam.
3. Proyek Konstruksi Bangunan Industri (Industrial Construction)
Jenis proyek konstruksi selanjutnya merupakan konstruksi industri yang melibatkan struktur bangunan dengan spesialisasi yang cukup tinggi. Selain itu, perencanaan, keterampilan teknis, desain, serta konstruksi harus dirancang secara mendalam.
Umumnya, proyek konstruksi ini dimiliki oleh para perusahaan nirlaba ataupun industri. Nah, contoh perusahaan konstruksi misalnya seperti industri kimia yang bisa membangun kilang minyak dan juga industri pembangkit listrik yang bisa membangun struktur pembangkit listrik yang menggunakan tenaga nuklir.
Selain itu juga ada pembangkit listrik tenaga air, pembangkit listrik tenaga surya, dll. Namun bisa dibilang proyek industri ini relatif kecil meskipun termasuk konstruksi komersial.
4. Proyek Konstruksi Teknik Sipil (Heavy Construction)
Jenis proyek konstruksi yang keempat ini merupakan sarana dan prasarana serta konstruksi berat termasuk peningkatan perkeretaapian, pembangunan, jalan dan komunikasi, serta perkeretaapian di dalam kota.
Konstruksi tersebut sangat umum dilakukan untuk kepentingan umum dan juga biasanya dilakukan oleh instansi dari pemerintahan atau perusahaan-perusahaan swasta besar. Contoh dari proyek ini adalah terowongan, jalan, jembatan, sistem drainase, sistem transit, dan juga jaringan pipa.
Selain itu, jenis konstruksi berat ini biasanya seperti instalasi pengolahan air, pengerukan, bendungan, pengendalian banjir, instalasi pengolahan air limbah, dan juga saluran pembuangan termasuk contoh dari konstruksi berat.
5. Proyek Jalan Raya
Terakhir ada proyek jalan raya yang biasanya termasuk konstruksi, perbaikan, perubahan jalan raya, area parkir, gang, landasan pacu, dan juga jalan tol. Proyek konstruksi ini semua mencakup proyek pembangunan jalan raya.
Nah, untungnya sekarang beberapa Undang-Undang sudah mengatur ketetapan alat keselamatan untuk semua pekerja yang melakukan aktivitas di konstruksi tersebut. Para pekerja harus memakai alat safety tiap kali berada di lingkungan yang beresiko tinggi.
Untuk itu, semenjak adanya beberapa jenis pekerjaan proyek konstruksi, toko alat safety kian ramai menjadi incaran untuk membeli alat perlengkapan diri guna menghasilkan sebuah konstruksi yang matang tanpa mengesampingkan keselamatan pekerja.
Baca Juga:
1. Bagaimana Kesehatan dan Keselamatan Kerja Konstruksi Diatur?