Body harness merupakan alat keselamatan kerja yang digunakan untuk melindungi pekerja dari risiko jatuh, khususnya saat bekerja di ketinggian. Alat ini dirancang untuk mendistribusikan gaya benturan akibat jatuh ke bagian-bagian tubuh yang kuat secara merata. Agar body harness berfungsi maksimal, penting untuk memahami setiap bagiannya dan fungsinya masing-masing. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Shoulder Straps (Tali Bahu)
Tali bahu adalah bagian utama dari body harness yang melintang dari bahu kiri ke kanan. Biasanya terbuat dari material webbing nilon atau poliester yang kuat dan tahan gesekan. Shoulder straps dirancang untuk membawa sebagian besar beban tubuh saat terjadi jatuh.
Fungsinya adalah menahan tubuh bagian atas dan mendistribusikan beban secara merata ke torso. Jika tali bahu tidak terpasang atau terpasang dengan tidak benar, maka posisi tubuh saat jatuh bisa menjadi berbahaya, bahkan menyebabkan cedera serius.
2. Chest Strap (Tali Dada)
Tali dada menghubungkan kedua shoulder strap di bagian depan tubuh, tepat di dada. Strap ini dapat disesuaikan posisinya agar pas dan tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah.
Fungsinya adalah menjaga agar shoulder strap tidak tergeser ke samping atau ke arah leher saat terjadi hentakan. Selain itu, chest strap membantu menjaga posisi tubuh tetap tegak dan stabil, terutama saat pekerja tergantung karena jatuh.
3. Leg Straps (Tali Paha)
Leg straps melingkar di kedua paha dan merupakan bagian krusial dalam menjaga tubuh tetap berada di dalam harness saat jatuh.
Fungsinya adalah menahan bagian bawah tubuh dan mencegah pengguna tergelincir keluar dari harness. Tali ini juga harus pas dan nyaman, karena posisi yang terlalu longgar atau terlalu ketat bisa mengakibatkan rasa tidak nyaman, bahkan cidera di bagian paha atau selangkangan saat terjadi benturan.
4. Back D-Ring (Ring D Punggung)
Back D-Ring biasanya terletak di bagian belakang, tepat di antara tulang belikat.
Fungsinya adalah sebagai titik pengait utama bagi lanyard atau lifeline. Semua sistem fall arrest (penahan jatuh) terhubung ke bagian ini. Penempatan D-Ring yang tepat akan memastikan tubuh jatuh dengan posisi vertikal dan tidak terbalik.
5. Side D-Rings (Opsional)
Beberapa jenis body harness dilengkapi dengan D-Ring di bagian samping pinggang, tepat di kanan dan kiri.
Fungsinya adalah untuk keperluan kerja positioning. Misalnya, saat pekerja harus bekerja di satu posisi dalam waktu lama (seperti memanjat tiang), side D-Rings digunakan untuk menjaga posisi tubuh tetap stabil tanpa menggantung dari atas.
6. Waist Strap (Tali Pinggang)
Tali ini tidak selalu ada di semua model harness, namun pada model full-body harness yang lebih lengkap, biasanya terdapat tali pengaman tambahan di bagian pinggang.
Fungsinya adalah memberikan tambahan kestabilan dan kenyamanan. Selain itu, tali ini membantu mendistribusikan tekanan dari bagian bahu dan paha ke bagian pinggang.
7. Sub-Pelvic Strap (Tali Penyangga Bawah)
Bagian ini melintang di bawah bokong dan menghubungkan leg strap kiri dan kanan.
Fungsinya adalah menopang tubuh bagian bawah saat terjadi suspensi (tergantung setelah jatuh). Tanpa sub-pelvic strap, pengguna berisiko tergelincir atau mengalami cedera pada panggul dan tulang belakang.
8. Adjuster Buckles (Gesper Pengatur)
Gesper ini terdapat di hampir semua titik pengaturan: bahu, dada, dan paha.
Fungsinya adalah mengatur panjang tali agar harness pas di tubuh pengguna. Harness yang tidak pas akan mengurangi efektivitas proteksi dan meningkatkan risiko cedera saat jatuh.
9. Lanyard Keepers / Loops
Ini adalah tempat penyimpanan atau pengait sementara untuk lanyard saat tidak digunakan.
Fungsinya adalah menjaga lanyard tetap rapi, tidak menjuntai atau mengganggu pergerakan pengguna. Posisi lanyard yang berantakan bisa berbahaya, karena bisa tersangkut pada benda lain.
Kesimpulan
Setiap bagian dari body harness memiliki peran vital dalam menjaga keselamatan kerja. Memahami struktur dan fungsi masing-masing komponen akan membantu pengguna memakai harness dengan benar dan melakukan inspeksi sebelum pemakaian. Gunakan hanya harness yang telah lolos uji sertifikasi dan selalu lakukan pelatihan bagi pekerja yang akan menggunakannya. Keselamatan adalah prioritas utama.
FAQ seputar Body Harness
Q: Apakah semua pekerjaan di ketinggian wajib menggunakan body harness? A: Ya, berdasarkan standar keselamatan kerja nasional dan internasional, penggunaan body harness wajib untuk pekerjaan di atas 1.8 meter (tergantung regulasi lokal).
Q: Berapa lama umur pakai body harness? A: Umumnya 5 tahun dari tanggal produksi, tergantung kondisi penggunaan dan penyimpanan. Selalu lakukan inspeksi visual rutin.
Q: Bolehkah mencuci body harness? A: Boleh, dengan air sabun ringan dan sikat lembut. Jangan menggunakan bahan kimia keras atau menjemur langsung di bawah matahari.
Q: Apakah semua body harness sama? A: Tidak. Ada berbagai jenis body harness untuk kebutuhan yang berbeda: fall arrest, work positioning, rescue, dll. Pastikan memilih yang sesuai dengan jenis pekerjaan.
Q: Apa risiko jika harness tidak terpasang dengan benar? A: Risiko paling fatal adalah kematian akibat posisi jatuh yang salah atau tergelincir dari harness. Selain itu, cidera punggung, panggul, atau paha juga bisa terjadi.