• Selamat datang di Rian Jaya Safety. Kami siap memenuhi kebutuhan perlengkapan safety anda.
  • 3 Jenis Kain yang Paling Banyak Digunakan Untuk Membuat Wearpack

    3 Jenis Kain yang Paling Banyak Digunakan Untuk Membuat Wearpack

    3 Jenis Kain yang Paling Banyak Digunakan Untuk Membuat Wearpack

    Sebelumnya, Anda mungkin pernah melihat banyak pekerja dengan profesi-profesi khusus yang seringkali menggunakan seragam dengan model yang unik, seperti misalnya petugas pemadam kebakaran, pekerja konstruksi, pekerja tambang, atau mekanik bengkel. Nah, seragam yang Anda lihat ini biasanya disebut sebagai wearpack. Seragam ini bukanlah seragam biasa, karena sebagian besar wearpack dibuat secara khusus agar dapat melindungi penggunanya dari berbagai macam bahaya di tempat kerja.
    Untuk mengetahui lebih jauh mengenai apa itu wearpack dan material kain apa saja yang digunakan untuk membuatnya, baca terus artikel berikut ini.

    Pengertian Wearpack

    Wearpack adalah jenis pakaian yang secara khusus dirancang untuk melindungi penggunanya dari berbagai macam resiko yang disebabkan oleh kondisi lingkungan yang ekstrim atau area kerja yang berbahaya. Wearpack termasuk ke dalam APD (Alat Pelindung Diri), karenanya pakaian keselamatan ini wajib digunakan oleh para pekerja yang bekerja di industri berat, guna menghindari mereka dari kemungkinan terluka selama berada di tempat kerja.

    Jenis-Jenis Kain Untuk Membuat Wearpack

    Meskipun semua wearpack terlihat sama di mata Anda, namun faktanya masing-masing wearpack dibuat dari berbagai jenis kain yang berbeda. Ini dikarenakan lingkungan kerja tertentu biasanya membutuhkan jenis wearpack dengan spesifikasi dan keunggulan khusus. Nah, berikut ini adalah beberapa jenis kain yang paling banyak digunakan untuk membuat wearpack.

    1. Cotton

    Cotton merupakan material kain yang terbuat dari bahan baku alami, sehingga tidak akan menyebabkan iritasi kulit atau alergi, bahkan untuk seseorang dengan kulit sensitif sekalipun. Kendati demikian, penggunaan 100% cotton tidak direkomendasikan pada jenis wearpack yang digunakan untuk berbagai industri berat. Ini dikarenakan dibandingkan material kain sintetis, bahan cotton memiliki ketahanan yang rendah sehingga lebih mudah sobek. Karenanya, untuk menghasilkan wearpack dengan kualitas yang lebih kuat dan tahan lama, cotton sering juga dikombinasikan dengan bahan kain lainnya.

    2. Nylon

    Wearpack dengan bahan nylon memiliki tingkat elastisitas yang baik dan tidak mudah sobek. Sama seperti polyester, nylon terbuat dari material kain sintetis, namun dengan serat yang lebih halus, ringan, dan mudah dicuci. Selain itu, wearpack berbahan nylon juga memiliki beberapa kelebihan lain, di antaranya adalah tahan abrasi, tidak mudah rusak saat terkena minyak dan bahan kimia, serta memungkinkan sirkulasi udara yang bagus untuk kulit. Pada dasarnya, wearpack nylon tidak bersifat tahan api, namun jika diberikan treatment khusus, material ini cocok digunakan sebagai pakaian keselamatan yang tahan api.

    3. Polyester

    Karena memiliki sifat termoplastik, ini membuat bahan polyester memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap panas. Sama halnya seperti nylon, dalam hal kekuatan, bahan polyester sangatlah kuat dan tidak mudah terdistorsi oleh berbagai faktor seperti abrasi. Selain itu, bahan ini juga memiliki banyak keunggulan lainnya seperti dapat menyerap keringat dan membuatnya kering dengan cepat serta tahan terhadap air, kotoran, dan berbagai noda. Dalam hal kualitas, bahan polyester seringkali dibandingkan dengan nylon karena memiliki banyak kelebihan serupa.

    Baca juga: Ketahui 5 Jenis Pakaian Pelindung Diri

    Itulah dia pengertian tentang wearpack dan jenis-jenis kain yang paling sering digunakan untuk membuatnya. Namun perlu diingat, kebanyakan wearpack seringkali dibuat menggunakan dua jenis kain yang berbeda untuk mengkombinasikan kedua manfaatnya sekaligus. Selain itu, demi menghasilkan pakaian keselamatan yang andal dan dapat melindungi secara maksimal di lokasi kerja yang berbahaya, biasanya wearpack juga diberi berbagai treatment tambahan agar memiliki sifat-sifat tertentu seperti tahan api, tahan air, tahan bahan kimia berbahaya, tahan bakteri, dan sebagainya.